Gubernur Sulbar : Tolak Aksi Anarkis Dan Teroris

oleh -
oleh

Sulbar.MS.Com –Maraknya Aksi Demokrasi yang berujung dengan aksi anarkis yang tentu sangat mengganggu keamanan dan ketertiban, ditambah lagi munculnya paham-paham radikal yang di sebarkan oleh oknum tidak bertanggung jawab serta mempunyai kepentingan yang dapat memecah belah persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Saya selaku Gubernur Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) H. Ali Baal Masdar menolak keras perilaku tersebut, kita ini warga negara yang berpendidikan jadi harus mampu memberikan contoh yang baik dan mampu mengontrol setiap tindakan yang dilakukan.

Baca Juga:  Menjelang Ramadan, Forkopimca Wattang Sidenreng Sidrap Sampaikan Himbauan Pemerintah

“saya menolak dengan keras semua bentuk unjuk rasa anarkis serta menolak dengan keras segala macam bentuk radikalisme dan terorisme yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa ini,” tutur Gubernur.

Disamping itu, pihaknya juga menyampaikan bahwa dirinya dan juga masyarakat Provinsi Sulbar siap mendukung proses pelantikan Presiden dan wakil Presiden berjalan dengan kondusif dan baik pada tanggal 20 Oktober 2019 yang juga merupakan harapan seluruh rakyat indonesia.

Baca Juga:  Peserta FKN XIII Mencapai Ribuan, Wija Arung Ambil Bagian

”Hasil pemilu telah kita kawal dengan sangat demokratis, sisa mendukung pelantikan kepala negara yang kondusif.” Sambung Gubernur

Ajakan tersebut, kata dia, sebagai upaya menuju Mamuju Provinsi Sulawesi Barat Negara Republik Indonesia yang tetap kondusif.

Seluruh masyarakat pada umumnya sama – sama mengharapkan keamanan ke tentraman dalam Pelantikan Presiden Indonesia. Untuk itu pihaknya juga berharap jangan sampai masyarakat terprovokatif oleh berita hoax dan ajakan ajakan yang dapat merugikan kita semua, Tandasnya.

Baca Juga:  Melalui Dapur Umum TNI-Polri, Sebanyak 200 Paket Bekal Sahur Dibagikan

Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.