Selayar, mitrasulawesi.id – Publikasi Indikator Kesejahteraan Rakyat (Inkesra) Kabupaten Kepulauan Selayar yang diterbitkan melalui website resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Kepulauan Selayar pada bulan November 2019 menggambarkan akses pelayanan kesehatan di Kabupaten Kepulauan Selayar semakin meningkat.
Penyajian data ini berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Tahun 2018, Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Tahun 2018, SP2010 ditambah data hasil SP2000, Susenas 2016, dan Susenas 2017 sebagai pembanding, serta data-data lain yang diperlukan. Angka angka yang disajikan melambangkan berbagai indikator, sebagai petunjuk ada tidaknya kemajuan di suatu sektor pembangunan.
D. Angka Harapan Hidup
Angka Harapan Hidup saat Lahir atau Life Expectancy didefinisikan sebagai rata-rata perkiraan banyak tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang sejak lahir. Angka ini mencerminkan derajat kesehatan masyarakat di suatu daerah. Peningkatan Angka Harapan Hidup ini sangat dipengaruhi beberapa faktor, antara lain, semakin baik dan semakin mudah akses pelayanan kesehatan bagi semua kelompok masyarkat, perilaku hidup sehat oleh masyarakat luas dan disertai semakin baiknya kondisi sosial ekonomi masyarakat disertai dukungan peningkatan kesehatan lingkungan.
Masalah ketenagakerjaan tidak dapat dipisahkan dengan masalah kependudukan. Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat menyebabkan jumlah angkatan kerja meningkat. Peningkatan jumlah angkatan kerja yang tidak diimbangi dengan penciptaan lapangan kerja akan menyebabkan pengangguran. Peningkatan pengangguran dapat menimbulkan masalah sosial dalam masyarakat dan menghambat keberhasilan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu sasaran pembangunan adalah terciptanya lapangan kerja baru dalam kuantitas dan kualitas agar dapat menyerap peningkatan angkatan kerja dari tahun ke tahun. Pembangunan ketenagakerjaan diharapkan tidak hanya mampu mengatasi pengangguran tetapi juga dapat meningkatkan taraf kesejahteraan para tenaga kerja. Ketenagakerjaan dan keterampilan yang tinggi dapat menciptakan lapangan kerja baru yang berorientasi pada penekanan terjadinya pengangguran.
A. Penduduk Menurut Kegiatan Utama
Kegiatan penduduk usia 15 tahun keatas (usia kerja) digolongkan menjadi Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja. Angkatan kerja adalah mereka yang bekerja dan mencari pekerjaan, sedangkan yang termasuk bukan angkatan kerja adalah mereka yang sekolah, mengurus rumah tangga, dan lainnya. Pada tahun 2018, penduduk usia 15 tahun ke atas yang termasuk kedalam usia kerja sebanyak 96.356 orang. Dari jumlah ini, yang tercatat sebagai angkatan kerja sebesar 63.749 orang (66,16 persen) dan bukan angkatan kerja sebesar 32.067 orang (33,84 persen).
Hasil Sakernas 2018 menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Kabupaten Kepulauan Selayar yang termasuk angkatan kerja adalah bekerja (98,12 persen), sedangkan yang menganggur sebesar 1,88 persen dari angkatan kerja. Kemudian, penduduk yang termasuk bukan angkatan kerja sebagian besar adalah mengurus rumah tangga yaitu sebesar 63,08 persen. Penduduk usia kerja yang sekolah dan lainnya masing-masing 21,32 persen dan 15,60 persen dari jumlah penduduk yang tidak termasuk angkatan kerja.
Jika dilihat berdasarkan jenis kelamin, penduduk angkatan kerja laki-laki lebih banyak dibanding angkatan kerja perempuan yaitu 38.659 orang berbanding 25.090 orang. Begitu juga halnya dengan penduduk yang bekerja dimana jumlah penduduk laki-laki yang bekerja sebanyak 37.715 orang sedangkan penduduk perempuan sebanyak 24.797 orang.
Perbedaan jumlah dan proporsi ini lebih dikarenakan penduduk laki-laki dianggap sebagai kepala keluarga yang bertugas mencari nafkah.
B. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Ukuran yang menunjukkan seberapa jauh penduduk usia kerja terlibat dalam kegiatan ekonomi dapat dilihat pada Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). TPAK merupakan rasio antara angkatan kerja (penduduk yang bekerja dan mencari pekerjaan) terhadap penduduk usia kerja (15 tahun ke atas). Semakin besar TPAK semakin baik, karena menunjukkan lebih banyak penduduk yang masuk dalam angkatan kerja.
Besar kecilnya TPAK dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain struktur
umur, tingkat pendidikan, status perkawinan, pertumbuhan ekonomi, dan lain-lain.
Selama periode 2010-2014 TPAK di Kabupaten Kepulauan Selayar relative mengalami penurunan, namun pada tahun 2015 mengalami kenaikan. Pada tahun 2015 TPAK mencapai 67,64 persen dan mengalami kenaikan 7,04 persen dibandingkan tahun 2014, kemudian menjadi 66,16 persen pada tahun 2018.
Berdasarkan jenis kelamin, TPAK laki-laki lebih besar jika dibanding TPAK perempuan, tren ini tampaknya tidak berubah sejak tahun2010. TPAK laki-laki berkisar antara 83-87 persen dan perempuan berkisar antara 39-53 persen. Salah satu penyebab tingginya TPAK laki-laki dibanding TPAK perempuan adalah karena laki-laki umumnya pencari nafkah utama keluarga. Pada tahun 2018, TPAK laki-laki sebesar 85,44 persen sedangkan TPAK perempuan hanya 49,09 persen.
C. Pengangguran
Pengangguran merupakan masalah yang sering timbul dalam pembangunan ketenagakerjaan akibat peningkatan jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan peningkatan lapangan pekerjaan. Penduduk yang menganggur adalah mereka yang tergolong dalam usia kerja (15 tahun ke atas) yang mencari pekerjaan dan sedang mempersiapkan usaha, tidak bekerja karena merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan, dan sudah diterima bekerja tetapi belum mulai bekerja.
Tingkat pengangguran di Kabupaten Kepulauan Selayar adalah 1,88 persen yang memiliki arti dari 100 penduduk yang termasuk dalam angkatan kerja terdapat 1 sampai 2 orang yang menganggur. Jika dilihat berdasarkan jenis kelamin, tingkat pengangguran perempuan lebih kecil daripada tingkat pengangguran laki laki dengan tingkat pengangguaran masing-masing sebesar 1,17 persen dan 2,35 persen.
D. Lapangan Pekerjaan Utama
Lapangan pekerjaan utama dikelompokkan menjadi 5 sektor berdasarkan 4 sektor paling dominan dalam penyerapan tenaga kerja dan
satu sektor sebagai akumulasi lainnya. Kelima sektor tersebut antara lain adalah Pertanian, Industri Pengolahan, Perdagangan, Jasa, dan Lainnya. Adapun Sektor Listrik, Gas dan Air, sektor Konstruksi, sektor Transportasi dan sebagainya sudah termasuk di klasifikasi Sektor Lainnya. Dilansir dari BPS Kepulauan Selayar (Mj)
Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.