Dilema Pendidikan di Tengah Pandemi

oleh -
oleh
Penulis, Mahasiswi Universitas Negeri Makassar (UNM), Sulistiani

Makassar, MitraSulawesi.id– Covid19 atau biasa disebut Virus Corona, menurut World Health Organisasion (WHO) virus corona merupakan penyakit yang menular melalui hewan sepeti kelelawar dan ular. Penyakit ini menular melalui hewan ke hewan, setelah itu masuk ke fase hewan ke manusia fase ini menular karena disebabkan manusia mengkomsumsi hewan tersebut. Setelah itu masuk ke fase terakhir manusia ke manusi fase ini menyebar melalui kontak langsung dan melalui penyebaran flu atau bersin. Fase ini dapat membuat resah masyarakat mematikan nilai sosial, mematikan ekonomi masyarakat. Indonesia sendiri mengambil jalan keluar dengan cara menetapkan psychal distancing atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Work From Home, Stay Home dan semua dilakukan dirumah menjadi tagar trending ditengah pandemi.

Baca Juga:  Opini : Adminstrasi Pendidikan Islam

Dalam dunia industri ada 4 industri yang masih bertahan yakni Logistik, produsen kesehatan dan obat obatan, Industri pangan dan industri pendidikan. Dunia pendidikan saat ini bisa dibilang masih hidup akan ditengah pandemi saat ini sebab metode yang dahulunya melalui pendidikan formal kini menjadi daring atau belajar online. Pendidikan formal yang dahulunya bertatap langsung antara murid dan guru kini beralih ke menjadi online karena penetapan psychal distancing. Pendidikan menggunakan metode daring ini bukan menjadi solusi yang baik bagi yang mereka masih dalam ranah ekonomi rendah dan tak memiliki gadget yang mengakses pembelajaran.

Baca Juga:  Opini: Peran Milenial Dalam Pemilihan Kepala Daerah

Dilema pendidikan ditengah pandemi saat ini yakni karena belum meratanya masyarakat yang menggunakan gadget kurang mewadai akses internet. Bagai masyarakat yang tingkat ekonominya diatas akan mudah mengakses dan bagaimana dengan yang tidak memiliki akses untuk menempu pendidikan online. Bagi siswa (i) atau mahasiswa (i) yang memiliki tempat tinggal yang kurang sampai atau daya jelajah internatnya kurang, mereka pasti bakalan ketinggalan pembelajaran dan harus keluar ke kota belum lagi mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.

Baca Juga:  Guru Antara Profesi dan Pengabdian

Solusi dari saya sebagai mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan online saat ini, sebaiknya sebelum menerapkan PSBB sebaiknya mendata masyarakat yang memiliki ekonomi rendah dan layak mendapat bantuan seperti bantuan logistik, pangan dan biaya kuota gratis. Bantuan saat ini cuman tinggal kenangan sebab cuman dipaparkan melalui janji semata dan tidak tepat sasaran. Masih banyak yang harus dibenahi dinegeri ini selama masa pabdemi saat ini termasuk sektor industri saat ini.

Penulis
Sulistiani

Tinggalkan Balasan