Pahlawan Sri Langka dari Tanah Makassar

oleh -

Mitrasulawesi.idWalau kerajaan Gowa menganut sistem monarchi, tetapi pada sistem pemerintahannya dikenal pembagian kekuasaan antara eksekutif dan legislatif. Kekuasaan eksekutif di pegang oleh Raja dan pembantuanya. Sedangkan kekuasaan legislatif dipegang oleh Bate Salapanga.

Sebelum memangku jabatan, seorang Raja harus menandatangani kontrak sosial dengan Bate Salapanga yang mewakili rakyat Gowa secara keseluruhan. Inti kontrak sosial itu, bahwa Raja yang dipilih tidak akan bertindak sewenang-wenang.

Bila ada Raja yang bertindak sewenang-wenang, maka rakyat akan memberontak hingga raja itu turun. Seperti yang dialami oleh Raja Gowa XII I Tepu Karaeng Daeng Parabbung, yang diusir keluar ibukota kerajaan Gowa dan lari ke Buton. Disana beliau akhirnya wafat. Rakyat Gowa memberinya gelar pada beliau dengan julukan Karaeng Tunipasulu, artinya raja yang diusir.(Z. Tika dkk, Profil Raja-raja Gowa, LKPSB, tahun 2006, Hal, 29).

Bila Sang raja wafat atau turun tahta, maka penggantinya dipilih dari orang-orang yang mempunyai pengaruh besar terhadap masyarakat. Bila calon raja yang akan diangkat itu belum cukup umur maka ia tetap mejadi raja, hanya saja yang mejalankan roda pemerintahan adalah Mangkubuminya, Kelak setelah dewasa, barulah dinobatkan sebagai Raja dan melaksanakan kekuasaan permerintah.

Ketika Raja Gowa ke 24 I Mallawagau Sultan Abdul Khair wafat, dalam usia 15 tahun pada 28 Juli 1742, maka Bate Salapanga mengangkat saudaranya I Mappababbasa menjadi raja Gowa yang ke 25. Setelah naik tahta, beliau bergelar Sultan Abdul Quddus. Beliaupun saat itu masih belum dewasa.

Untuk urusan roda pemerintahan, dilaksanakan oleh ayahandanya yaitu I Makkasumang Karaeng Lembangparang, yang menjabat selaku Mangkabumi kerajaan Gowa / Raja Tallo.

I Makkusu’mang Karaeng Lembang Parang melihat, hubungan Gowa dengan Kerajaan Bima semakin akrab, maka untuk lebih mengakrabkan lagi, belilau telah mengawinkan putranya Sultan Abdul Quddus dengan Putri Sultan Bima, Sultan Alauddin Muhammad Syah yang bernama Karaeng BAllasari, yang juga masih turunan dari Raja Gowa.


Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.