Aktor Dibalik Pengambilan Jenazah di RSUD Daya, Ternyata Anggota Dewan

oleh -

Makassar,mitrasulawesi.id– Pengambilan Jenazah yang dilakukan beberapa warga di Makassar, membuat Kapolda Sulsel Irjen Pol Mas Guntur Laupe bakal memeriksa anggota DPRD yang terlibat kasus ini.

“Pemanggilan memang mekanismenya harus ada izin dulu. Setelah itu baru kita periksa yang bersangkutan,” ujar Guntur kepada wartawan di Polda Sulsel, Rabu (1/7/2020).

Menurut dia, tindakan anggota DPRD Kota Makassar tersebut tidak dibenarkan lantaran mengabaikan protokol kesehatan.

Baca Juga:  Dua Alumni UNM Mencuat, Perebutkan Posisi Kadisdik Sulsel

Terlebih, pasien dinyatakan positif berdasarkan hasil swab.

“Saya kira tidak boleh seperti itu. Kita harus mengikuti protokol kesehatan. Itu namanya bertindak sendiri,” cetus Guntur.

Karena itu, pihaknya akan menyelidiki sejauh mana peran anggota DPRD hingga dirinya menjaminkan keluarga mengambil jenazah pasien Covid-19.

“Saya pikir kepala rumah sakit sudah ditindaklanjuti Bapak Gubernur dengan menonaktifan sementara dan termasuk yang lanjutan akan kita libatkan nantinya,” pungkas Guntur.

Baca Juga:  Usai Melantik 38 Kades, Inovasi Desa Menjadi Harapan Bupati

Sebelumnya diberitakan, jenazah positif Covid-19 yang meninggal dunia di RS Daya, Makassar, Sulawesi Selatan, dibawa pulang pihak keluarga, Sabtu (27/6/2020).

Jenazah dibawa pulang pihak keluarga setelah adanya jaminan dari seorang anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Makassar.

Jenazah sempat ditahan dan akan dimakamkan dengan protokol kesehatan oleh petugas.

Baca Juga:  H. M. Yasin Limpo Setuju Saja Soal Lahan Perkebunan Modern Usulan Adnan Purchita Icsan

Namun, anggota DPRD Makassar dari Fraksi PKS, Andi Hadi Ibrahim Baso, menjamin dengan membuat pernyataan tertulis yang dibubuhi tanda tangan di atas meterai.(kompas/tim)


Eksplorasi konten lain dari Mitra Sulawesi

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan