Makassar,Mitrasulawesi.id– Basic Training pertama di masa Pandemi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Perguruan Tinggu Fajar Cabang Makassar telah selesai.
Kegiatan ini di tutup Yusuf K Mariajeng selaku Ketua umum HMI Cabang Makassar bersama dengan PJ ketua Umum Korkom Perintis M. Aslan Wallu.
” Walaupun melalui pertimbangan yang panjang, nyatanya teman teman telah sukses dengan pengawalan protokol kesehatan yang ketat,” salut Yusuf.
Pengurus HMI pun mengharap bahwa kegiatan ini adalah langkah awal untuk menggelar kegiatan-kegiatan lanjutan.
“Harapan kami bahwa ini bisa jadi role model untuk aktivitas organisasi selanjutnya. Pandemi jangan di jadikan halangan dalam beraktivitas tetapi harus di jadikan sebagai spirit untuk lebih berkarya lagi, Kita tidak boleh latah dalam situasi saat ini,” tutur Ketua Umum HMI.
Yusuf juga memberikan selamat kepada peserta yang telah berhasil menyelesaikan Basic Training sampai akhir.
“Kami menyampaikan kesyukuran atas keberhasilan teman-teman, selamat datang buat kader baru yang telah tuntas menyelasaikan Basic Traning di Masa Pandemi ini, terus mengabdi untuk himpunan, bangsa dan ummat,” ucap Yusuf.
Dengan selesainya kegiatan ini tentunya dapat menjadi sebuah contoh untuk teman teman pengurus organisasi lainnya. Fahri Ahmad selaku ketua komisariat Perguruan tinggi Fajar mempunyai harapan lebih untuk pengurus organisasi ini.
“Semoga Basic Traning angkatan ke 32 ini, memberi semangat dan menjadi contoh kepada seluruh komisariat se-Indonesia bahwa dalam pendemi covid-19 kita harus tetap menjalankan perkaderan” singkat dari ketua Komisariat Perguruan Tinggi Fajar.
Bentuk pengkaderan dengan menerapkan Protokol kesehatan yang ketat membuat pengolahan basic training ini jauh berbeda dari sebelumnya, di ungkap oleh Ahmad Fauzan Fachrizal selaku Master Of Training yang mengawal kegiatan ini hingga selesai.
” Di tengah mewabahnya virus Covid 19 HMI Perti Fajar, mencoba melakukan terobosan perkaderan sebagai Besic Traning percontohan di masa Pandemi dengan tetap menerapkan perotokol kesehatan, serta bekerjasama dengan Gugus tugas COVID 19 dan Pemerintah Kota Makassar. Walaupun pengawalannya lebih, karena kita perlu mengingatkan peserta untuk memakai masker, mencuci tangan, tidak kontak secara langsung. Namun capaian dari pengkaderan itu tetap tercapai dengan sebagaimana mestinya,” cetusnya.
Selama mentaati protokol kesehatan yang sesuai, tentunya tidak akan membuat kita terhalangi membuat pengkaderan dan terus melahirkan generasi penerus bangsa.
“Saya sangat senang karena dapat menyelesaikan kegiatan tanpa mendapat masalah, Pandemi bukan halangan untuk kita belajar dan berproses,” ungkap Harun salah satu perserta Basic Training 32.(rls/tim)
Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.