Makassar, mitrasulawesi.id — Wakil Wali Kota (Wawali) Makassar, Fatmawati Rusdi, terus mendorong percepatan program Lorong Wisata (Longwis) sebelum peluncuran pada 17 Agustus 2022 mendatang.
Hal itu terlihat saat Fatmawati bersama Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, Mario Said, dan beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) terkait meninjau Lorong Wisata di Kecamatan Panakkukang, Rabu (27/7/2022).
Ada dua titik yang menjadi lokasi kunjungan, yakni di Lorong Wisata Kecintaanku di Jalan A.P. Pettarani V, Kelurahan Tamamaung, dan Lorong Wisata Kampung Budaya Paropo.
Didampingi Camat Panakkukang, Andi Pangerang Nur Akbar, Fatmawati melihat potensi-potensi yang ada yang bisa dikembangkan di Lorong Wisata.
Seperti saat ia mengunjungi Lorong Wisata di Jalan A.P. Pettarani V. Dirinya melihat ada banyak potensi yang bisa dikembangkan. Diantarnya potensi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), baik di bidang kuliner maupun melalui pengembangan sumber daya manusia (SDM) masyarakat sekitar.
“Saya lihat di sini banyak masyarakat yang bisa menjahit. Saya mau mereka ini dibuatkan kelompok usaha bersama agar itu bisa kembangkan mereka punya potensi,” kata Fatmawati.
Begitu juga bagi pelaku usaha kuliner dan pengrajin hasil dari daur ulang sampah. Dirinya mau potensi yang ada di lorong tiap OPD bisa ambil bagian dalam hal pengembangannya.
“Saya mau semua ambil peran, potensi itu segera diinventarisasi dan saya minta datanya secepatnya,” tuturnya.
Camat Panakkukang, Andi Pangerang Nur Akbar, menyebutkan dua Lorong Wisata yang dikunjungi Wawali Makassar memiliki potensi budaya dan UMKM yang perlu untuk dikembangkan.
Apalagi di Lorong Wisata Kampung Budaya Paropo. Nantinya, lokasi ini akan menjadi destinasi wisata budaya unggulan Makassar.
Bahkan, pemerintah kecamatan akan menggandeng pihak travel. Tujuannya, agar wisatawan bisa lebih mudah untuk mengunjungi destinasi wisata budaya yang ada di Paropo.
“Nanti kita akan atur turnya kerja sama dengan travel. Tur di sini ada tiga sesi pementasan tiap hari yang kita buka, yaitu jam tiga sore, jam lima sore, dan malam hari,” jelas Andi Pangerang.
Andi Pangerang meyakini konsep ini mampu untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Sebab, tidak hanya sekadar menjual atraksi budaya, tetapi juga ada destinasi lain yang bisa dikunjungi, seperti pembuatan kulit ketupat, gantungan kunci, pengrajin besi, budi daya ikan nila, hingga menikmati kuliner khas Makassar di Baruga Paropo.
“Jadi, kita sudah siapkan tour guide yang akan membawa wisatawan keliling di Paropo. Kita jual paket, hasil dari itu ada ekonomi yang terputar sehingga ada pemasukan untuk kelompok kelola wisata,” tuturnya.
Dia menyebut khusus di Kecamatan Panakkukang ada 77 Lorong Wisata yang akan dihadirkan tahun ini. Namun, hanya ada tiga Lorong Wisata yang akan diluncurkan pada Agustus mendatang.
“Secara keseluruhan progresnya sudah mencapai 50 untuk swadaya. Tinggal infrastruktur dan bantuan dari beberapa OPD,” tuturnya.
Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.