Tahun kabisat mempunyai 366 hari, bukan 365 hari seperti biasanya. Tahun kabisat sendiri terjadi lantaran panjang satu tahun sebenarnya adalah 365,25 hari. Tahun kabisat terjadi sekali dalam empat tahun, dan tahun yang terlihat empat kali (misalnya 2024) akan memiliki 366 hari. Hari ekstra ini ditambahkan ke kalender di bulan Februari.
Tetapi ada satu pengecualian terhadap aturan tahun kabisat ini. Pengecualian tersebut terjadi jika tahun kabisat melibatkan tahun abad, seperti tahun 1900. Karena panjang satu tahun sedikit kurang dari 365,25 hari, ada penambahan satu hari ekstra setiap empat tahun, menghasilkan penambahan tiga hari tambahan setiap siklus 400 tahun.
Bagaimana cara menghitungnya? Karena jumlah hari bumi sebenarnya dalam setahun adalah 365,2425 hari. Jadi, 365,25-365,2425 = 0,0075.
Jika 0,0075 dikalikan 400 (tahun), kita akan mendapat tiga hari tambahan. Itulah penyebab mengapa satu dari empat tahun abad dianggap sebagai tahun kabisat. Para ahli matematika mengatakan satu tahun abad adalah tahun kabisat hanya jika angkanya terlihat 400.
Oleh karenanya, tahun abad 1700, 1800, dan 1900 bukanlah tahun kabisat, melainkan tahun 1600 dan 2000. Karena kalender tahun kabisat berulang setiap 28 tahun, kita akan melihat kalender tahun 2024 terulang kembali pada tahun 2052 dan 2080 mendatang.
Sementara itu, tahun kabisat 2024 dimulai pada hari Senin dan berakhir pada hari Selasa. Lebih lanjut, tahun 2024 merupakan tahun genap yang setiap angkanya genap (2, 0, dan 4). Dan 2024 adalah hasil kali dua bilangan genap berurutan (44×46). (Sumber parmborsfm.com)
Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.