Kejahatan penjajah Israel ini diperburuk lagi karena keterlibatan langsung negara kuat (powerful, not necessarily super power) Amerika Serikat dan sekutunya seperti Inggris dan Jerman. Persenjataan termasuk bom-bom yang berkekuatan besar yang dipergunakan Israel melakukan “mass killings” dan “genocide” adalah persenjataan yang di supply oleh Amerika. Belum lagi bantuan finansial yang tidak sedikit tanpa mempertimbangkan krisis ekonomi domestik negara ini.
Jika pada masa itu sebuah organisasi besar seperti OKi berdiri karena pembakaran Masjid Al-Aqsa, saya tidak melihatnya itu lebih urgen ketimbang pembantaian Saudara-Saudara seiman di Gaza saat ini. Nyawa manusia yang terbingkai dalam keimanan jauh lebih berharga untuk dibela ketimbang Masjid. Masjid itu rumah Allah (baitullah). Dan harus dijaga bahkan dalam keadaan perang sekalipun. Taoj nyawa manusia jauh lebih berharga dan lebih wajib dibela ketika dimusnahkan oleh tangan-tangan penjahat dan kriminal penjajah.
Karenanya jauh dari Amerika saya menyerukan kepada OKI untuk mengingat kembali sejarahnya. Bahwa OKI berdiri bukan sekedar tempat kongkow-kongkow nam Paguyuban. Tapi harus mampu menjadi mesin penggerak negara-negara mayoritas Muslim untuk melakukan pembelaan kepada bangsa Palestina. Jika tidak maka OKI tidak sadar sejarah dan tidak punya taring untuk melaksanakan amanah pendiriannya.
Saya melihat jika Uni Eropa mampu menyatukan negara-negara Eropa sekutu Amerika (non sekutu Rusia) masanya OKI menata diri dan mampu memainkan peranan yang sama. Lebih jauh lagi, jika Uni Eropa dan Amerika serta sekutunya berhasil menjalin kerjasama militer yang kuat bernama NATO, masanya OKI mulai memikirkan hal yang sama. Tidak tanggung-tanggung 57 negara mayoritas negara Muslim yang menjalin kekuatan militer dan pertahanan. Apakah negara-negara besar seperti India, China, bahkan Rusia dan Amerika tidak akan respek. Saya yakin jika ada kerjasama militer dunia Islam, yang ditujukan untuk membela negara anggota yang terzholimi, saya yakin negara seperti Amerika sekalipun tidak akan semena-mena. Apalagi hanya negara sekelas Israel yang bersembunyi di bawah ketiak Amerika.
Mungkin masanya OKI membentuk IFA atau ”Islamic Force Alliance”. Atau IMA atau “Islamic Military Alliance”. Tapi itu memungkinkan jika “wihdah dan ukhuwah” Islamiyah dapat dirajut kembali. Jika tidak, maka biarkanlah saya tetap bermimpi indah di kota nun jauh di seberang sini!
ان اريد الا الاصلاح – وما توفيقي الا بالله
NYC Subway, 13 Mei 2024
Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.