Berikut saya sampaikan beberapa hal penting yang menjadi fondasi argumen jika kaum wanita dan pria Islam memiliki status kemuliaan yang sama. Bahkan jika dilihat lebih jeli lagi akan kita dapatkan beberapa dasar keagamaan yang memberikan status lebih kepada kaum wanita di atas kaum pria.
Pertama, kesetaraan dalam penciptaan dan asal kejadian manusia. Hal itu disampaikan oleh Al-Qur’an di surah no. 38 ayat 71, Surah no. 4 ayat 1 dan surah no. 7 ayat 187 bahwa manusia (laki dan perempuan) diciptakan dari tanah dan dari jiwa yang satu (nafs wahidah).
Kedua, kesetaraan dalam hak-hak dasar (basic rights) dan pertanggung jawaban. Pria dan wanita boleh saja memiliki peranan yang berbeda dalam kehidupan. Namun keduanya tidak memiliki perbedaan dalam hal hak dan kemuliaan. Lihat misalnya di Surah no. 2 ayat 34 hingga 36 yang menggambarkan hak dan tanggung jawab Adam dan isterinya ketika berada dalam syurga itu.
Ketiga, kesetaraan potensi spiritual. Bahwa keduanya memiliki akses dan potensi yang sama dalam menumbuhkan spiritulitas untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Lihat di Surah no. 33 ayat 35.
Keempat, wanita dan pria memiliki peranan penting dalam kelestarian generasi manusia. Peranan keduanya disebut secara seimbang dalam proses penciptaan manusia. Lihat surah no. 49 ayat 13.
Kelima, wanita dan pria memilik hak yang sama dalam akses pendidikan dan keilmuan. Hal ini ditegaskan oleh Hadits Rasulullah SAW bahwa menuntut ilmu itu wajib bagi semua Muslim, laki dan perempuan. (Lihat hadits Ibnu Majah). Bahkan perintah membaca (menuntut ilmu) adalah perintah yang bersifat global baik untuk pria maupun wanita.
Keenam, wanita dan pria memiliki hak yang sama dalam kepemilikan properti dan independensi finansial. Lihat di Surah no. 4 ayat 7 dan 32. Hal yang tidak dimiliki oleh kaum wanita di Eropa hingga abad ke 20.
Ketujuh, wanita dan lelaki memiliki hak dan tanggung jawab yang sama dalam pernikahan dan keluarga. Selain hadits Rasulullah tentang wanita yang memprotes dinikahkan dengan sepupunya, juga bisa dilihat pada surah 24 ayat 32. Perintah menikahkan mereka yang lajang berlaku sama, baik kepada pria maupun wanita.
Rasulullah SAW tentang Wanita
Dalam berbagai haditsnya Rasulullah menekankan pentingnya mencintai, memuliakan dan menghormati kaum wanita. Di antara hadits-hadits itu dapat kita lihat sebagai berikut:
Pertama, Rasulullah menyampaikan bahwa yang terbaik di antara manusia adalah yang terbaik akhlaknya. Dan orang yang terbaik akhlaknya adalah yang terbaik kepada wanitanya. (Lihat hadits Tirmidzi).
Kedua, ada sebuah hadits populer menyebutkan bahwa syurga itu terletak di bawah telapak kaki para Ibu. (Nasa’i dan Ibnu Majah).
Ketiga, bahkan Rasulullah SAW menegaskan bahwa kecintaan, pemuliaan dan penghormatan kepada Ibu tiga kali lebih ketimbang kepada ayah. (Hadits Bukhari).
Perananan kaum wanita dalam kehidupan para nabi dan Rasul dalam Al-Quran merupakan eksposur penting kemuliaan dan Kehormatan kaum wanita. Dari kedua isteri Ibrahim, khususnya Hajar AS yang membesarkan anaknya Ismail, ke peranan Ibu dan kakak perempuan nabi Musa, ke Maryam ibu Isa, hingga ke Ibu Muhammad SAW semuanya menggambarkan kemuliaan dan Kehormatan kaum wanita dalam ajaran Islam.
Berbagai ke salah pahaman
Memang masih banyak hal yang disalah pahami oleh banyak kalangan, khususnya dunia Barat tentang status dan hak wanita dalam Islam. Mulai dari permasalahan poligami, kewajiban hijab, isu warisan, kepemimpinan, masalah hak cerai, kebolehan suami memukul isteri, wanita bekerja, hingga ke isu mutilasi genital atau biasa disebut FGM.
Semua ke salah pahaman itu, sebagaimana disebutkan di awal, hanya karena ketidak tahuan tentang Islam yang sesungguhnya dan pemahaman yang benar tentang nash-nash keagamaan yang ada. Satu contoh adalah isu bolehnya suami dalam Islam memukul isterinya. Mereka yang memahami seperti itu dengan menyimpulkan dari ayat “wa idhribuhunna” yang biasa secara sederhana dan literal diterjemahkan dengan “pukul lah”. Padahal kata ini memiliki tidak kurang dari 27 arti.
Intinya Islam sangat meninggikan derajat dan kehormatan kaum wanita. Mereka adalah pasangan hidup kaum pria, Ibu para anak-anak, dan pendidik pertama dalam hidup manusia. Karenanya tuduhan-tuduhan kepada Islam yang seolah menjadikan kaum wanita sebagai second class citizen sangat tidak berdasar dan tidak adil.
Selamat kepada kaum wanita yang sedang melakukan Konferensi tentang Status Wanita (CSW) di PBB New York. Juga selamat hari wanita. Ingat, Islam bukan hanya meninggikan derajat wanita. Tapi Islam hadir untuk menjadi keselamatan (salvation) bagi kaum wanita!
Manhattan, 10 Maret 2025
Direktur Jamaica Muslim Center & Presiden Nusantara Foundation.