TMMD ke 111 Pugar Total Mesjid Ini, Dulu Dibangun dari Hasil Perkebunan Jagung

oleh -

SELAYAR, mitrasulawesi.id – Pelaksanaan kegiatan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke- 111 tahun anggaran 2021 ini, selain membuka akses jalan masuk ke daerah yang terisolir. Juga melaksanakan pekerjaan pembangunan sarana dan prasarana fasilitas tempat ibadah untuk daerah yang menjadi target TMMD.

Seperti yang saat ini sedang dikerjakan oleh prajurit Satgas TMMD ke- 111 Kodim 1415/Selayar. Dimana saat ini satgas sementara melaksanakan pekerjaan pembenahan Mesjid Tola yang berada di Kampung Tola, Lura’ Gantarang, Kelurahan Bontobangung, Kecamatan Bontoharu. Lokasi pusat kegiatan TMMD tahun ini di Kabupaten Kepulauan Selayar.

Baca Juga: Kadis Kominfo-SP Selayar Gelar Rapat Evaluasi Kinerja Staf

Mesjid Tola atau yang lebih dikenal oleh warga Kampung Tola sebagai Mesjid “Nurul Jihad Akbar” yang berarti Cahaya Perjuangan Besar. Mesjid Tola ini pertama kali dibangun dengan biaya swadaya warga Kampung Tola itu sendiri ditengah kondisi daerah.

Baca Juga:  Hindari Warga Kumpul, Kades Bersama Bhabinkamtibmas Tutup Gedung Olahraga

Kepala Lingkungan Kampung Tola, Lura’ Gantarang, Misbahuddin mengatakan bahwa sejarah Mesjid Tola mulai dibangun sekitar tahun 1964 an dan yang menjadi pengurus sekaligus ketua pengurus Mesjid Tola yang pertama adalah orangtuanya.

pada Selasa (6/7/2021) yang lalu, terkait sejarah Mesjid Tola tersebut menjelaskan bahwa Mesjid Tola mulai dibangun sekitar tahun 1964 an dan yang menjadi pengurus sekaligus ketua pengurus Mesjid Tola yang pertama adalah orangtuanya.

“Dulu sumbangan warga untuk pembangunan Mesjid saat itu bukan berbentuk uang atau bahan bangunan, tapi berupa sumbangan jagung,” ujar Misbahuddin, Selasa (6/7/21).

Baca Juga: Wabup Saiful Arif Lantik Direktur Utama Perusda Berdikari

Baca Juga:  HUT Kemerdekaan RI ke-75, Bupati MBA Ikuti Apel Kehormatan di TMP Barugaiya

Karena pekerjaan warga saat itu kata Misbahuddin adalah petani jagung.

“Jadi setelah sumbangan jagung itu terkumpul semua, kemudian dibawa oleh pengurus Mesjid dengan jalan kaki dari Kampung Tola ke pasar yang ada di kota Benteng untuk dijual,” kata Misbahuddin.

Dari hasil penjualan itulah yang kemudian dibelikan bahan material bangunan mesjid dan kebutuhan Mesjid lainnya.

Saat ini, kata Misbahuddin, pengurus lama Mesjid Tola yang masih hidup sampai sekarang tinggal 1 orang dan yang lain sudah meninggal semua. Itulah yang membuat Misbahuddin serta sebagian warga Kampung Tola lainnya tetap tinggal dan enggan meninggalkan tanah kelahirannya meski di Kampung tersebut terisolir selama puluhan tahun.

“Alhamdulillah, berkat adanya TMMD dari Kodim. Sekarang jalan ke Kampung Tola sudah bisa dilalui dengan mudah menggunakan kendaraan. Insya Allah dengan selesainya nanti pembenahan Mesjid yang dikerjakan bapak-bapak TNI ini, kegiatan-kegiatan keagamaan seperti Maulid Nabi di Kampung kami bisa laksanakan kembali,” ucap Misbahuddin.

Baca Juga:  260 Tenaga Guru Selayar Mendapat SK PPPK 2022 - 2023

Sekedar diketahui bahwa jarak antara Kampung Tola dengan pasar di Kota Benteng puluhan kilometer.

Hal unik lainnya dan yang masih menjadi misteri bagi warga yang tinggal di Kampung Tola, Lura’ Gantarang, Kelurahan Bontobangung lokasi pusat kegiatan TMMD ke- 111 Kodim 1415/Selayar tersebut yaitu adanya ratusan kuburan batu tua yang berusia ratusan tahun dan masih utuh sampai sekarang. (TMC)


Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.